Sunday, October 20, 2019

Kesiapan Jepang Menghadapi Bencana Alam


Topan Hagibis telah melanda Jepang pada 12 Oktober 2019. Topan tersebut  melewati berbagai wilayah di Jepang terutama daerah Tokyo dan sekitarnya. Bukan pertama kalinya topan melanda negeri sakura, bahkan kali ini merupakan topan yang ke-19 di tahun 2019. Di Jepang, angin topan selalu dinamakan sesuai urutan kapan topan itu datang di tahun tersebut, dan Topan Hagibis dikenal sebagai salah satu topan yang paling berbahaya. Salutnya, berita ini sudah disiarkan beberapa hari bahkan beberapa minggu sebelumnya. Soal antisipasi, Jepang sangat siaga dalam menghadapi bencana seperti angin topan bahkan gempa bumi.

Saat awal saya datang ke Jepang, saya dan team berkunjung ke tempat pencegahan bencana yang terletak di perfektur Chiba. Di sana kami diperkenalkan berbagai jenis bencana alam yang sering terjadi di Jepang. Di mulai dari sebuah persentasi sampai praktik. Sebuah pengalaman berharga, saat itu kami bergiliran masuk ke berbagai ruangan dengan situasi bencana yang berbeda.

Gempa Bumi/ Jishin
Ruangan pertama adalah simulasi gempa bumi. Kami berperan melakukan aktifitas di dalam rumah, beberapa saat kemudian bergetarlah ruangan itu seolah olah terjadi gempa bumi, dan kami melakukan upaya penyelamatan diri. Berdasarkan arahan,  Penyelamatan diri saat terjadi gempa tergantung dimana kita berada. Apabila kita berada di ruangan terbuka, carilah lapangan terbuka agar terhindar dari reruntuhan pohon, papan reklame, dan bangunan lainnya. Apabila di dalam ruangan, berlindunglah di kolong meja yang kuat dan gunakan selimut atau bantal untuk melindungi kepala agar tidak terkena reruntuhan material bangunan. 

Kebakaran/ Kaji
Bencana alam biasanya berpotensi menciptakan bencana lainnya, seperti angin topan yang erat hubungannya dengan banjir dan longsor. Gempa bumi yang erat hubungannya dengan kebakaran. Gempa bumi terjadi ketika seseorang sedang melakukan aktifitas di dapur, mereka panik dan tidak melakukan penanganan yang tepat sehingga banyak kebakaran hebat terjadi karena api kompor. Sehingga tidak jarang kebakaran datang setelah terjadinya gempa bumi. 

Kembali ke pengalaman mengunjungi pusat pencegahan bencana, dimana ruangan selanjutnya kita harus melewati lorong yang dipenuhi dengan asap kebakaran. Kita diminta membawa alat bantu yaitu sarung tangan untuk menutup hidung, kemudian kami berjalan dengan cara menunduk, karena saat ruangan dipenuhi asap, udara terbaik berada paling rendah. Kemudian kami juga belajar jenis jenis alat pemadam kebakaran dan cara penggunaannya.

Angin topan/ Taifu
Ruangan selanjutnya adalah simulasi angin topan, dimana seakan-akan kita sedang berada di luar ruangan, kemudian angin berhembus dengan sangat kencang.
Di Jepang saat masuk musim panas sampai musim gugur saat rentan terjadi angin topan. Topan Hagibis yang terjadi beberapa waktu lalu membuat hampir seluruh wilayah Jepang merasakan dampak kuatnya angin tersebut. 

Kebetulan saat ini saya sedang tinggal di Perfektur Saitama yang lokasinya tidak terlalu jauh dari  Tokyo. Saya merasakan betapa kencangnya angin berhembus dari pagi sampai tengah malam, yang disertai hujan tanpa henti. 

Saat breaffing pagi/Chorei satu hari sebelum terjadinya taifu, perusahan menetapkan bahwa demi keselamatan bersama sehingga meliburkan karyawannya, saat itu pula saya di arahkan untuk pulang dengan berjalan kaki karena kemungkinan di malam hari angin sudah mulai terasa kencang. Menurut instruksi kakaricho/ kepala bagian, untuk meletakan sepeda di parkiran dengan posisi berbaring untuk mencegah robohnya sepeda saat angin bertiup kencang. Sejujurnya saya sangat terharu, sebegitu detailnya mereka memperhatikan hal-hal kecil.







Sepulang kerja saya pun mulai mempersiapkan diri menghadapi datangnya angin topan, seperti mengisi air di bak mandi, menyiapkan makanan dan minuman, menutup semua jendela, dan memastikan tidak ada barang tergeletak di luar yang memungkinkan terbang terbawa angin sehingga membahayakan orang lain. cukup terdengar berlebihan karena memang saya tidak pernah melakukannya di Indonesia. Tapi begini lah cara orang Jepang menghadapi bencana, dan seketika sadar betapa siapnya mereka menghadapi bencana alam. Ditambah peran pemerintah yang sangat kuat dalam menghadapi dan menanggulai terjadinya bencana. Bahkan pengetahuan tentang bencana pun sudah didapatkan saat anak memasuki sekolah dasar. Tujuannya agar mereka paham dan tepat dalam mengambil langkah-langkah penyelamatan diri. 

#Japan #Jepang #TopanHagibis #TopanHagibis2019 #BencanaAlam #SaveJapan #Tokyo #Jishussei

No comments:

Post a Comment

Berkunjung ke Mori Art Museum dan Menikmati Senja di Tokyo City View Roppongi.

Doc Pribadi  Apabila kalian memiliki rencana liburan ke Tokyo, saya sangat merekomendasikan Roppongi Hills sebagai salah satu tuju...